Sejarah Sumatera Selatan (Hubungan Kerajaan Sriwijaya dengan Dinasti di China)

SEJARAH SUMATERA SELATAN

A.    KerajaanSriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar awal abad ke-7 Masehi. Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan Budha terbesar di Asia Tenggara karena memiliki daerah jajahan yang luas dan menguasai perdagangan laut.
Perdagangan Kerajaan Sriwijaya sangat besar dan maju disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1.      Letak Sriwijaya strategis berada pada jalur perdagangan India-China.
2.  Armada laut Sriwijaya kuat sehingga mampu menjalin hubungan dan kerjasama dengan India-China.
3.      Sriwijaya telah mengusai daerah jajahan yang luas sebagai pusat-pusat perdagangan.
4.  Sriwijaya mempunyai hasil bumi yang melimpah sebagai bahan dagang yang berharga, terutama rempah-rempah berupa kapur barus, kayu gaharu, cengkeh, kayu cendana, pala, gambir lada, gading, emas, perak, timah, kayu hitam, penyu dan rempah-rempah lainnya. Barang tersebut di barter dengan kain sutra porselen melalui relasi dagangnya dengan China, India, Arab dan Madagaskar.

Kekayaan yang melimpah yang dimiliki oleh Kerajaan Sriwijaya Membuat Kerajaan Sriwijaya mempunyai pengaruh yang sangat besar di Asia Tenggara. Banyak pihak yang tunduk kepada Kerajaan Sriwijaya karena kekayaan Kerajaan Sriwijaya yang sangat melimpah saat itu. Kerajaan Sriwijaya juga memiliki peran dengan menjadi tempat pelabuhan utama di Asia Tenggara.
B.     Kontak budaya China dengan dunia luar
Jauh sebelum dinasti Han, orang China telah berdagang dan bersaing dengan orang-orang non-China. Hasil-hasil produk orang China seperti sutra, teh, tembikar dan benda-benda yang dipernis mengilap, lebih bagus ketimbang produksi negara tetangga dan dengan demikian menciptakan permintaan besar terhadap barang-barang China. Di sisi lain, beberapa negara tetangga di Asia Tengah dan Asia Selatan juga memiliki produk lokal yang dapat meraka pertukarkan seperti kuda, domba, kayu, dan hewan ternak. Tak pelak, kegiatan-kegiatan perdagangan itu menghasilkan kontak dan interaksi budaya di antara orang China dengan orang non-China. Bagian berikut akan menelaah kontak orang China zaman Dinasti Han dengan dunia luar, khususnya negara-negara Asia Tengah dan Asia Selatan. Setidaknya sejak abad ke-4 SM terdapat tiga jalur perdangan utama dan pertukaran budaya dengan dunia luar terdiri dari dua jalur daratan dan satu jalur maritim.
C.     Jalur Chama (Teh-Kuda)
Jalur Chama adalah jalur perdagangan tertua melalui daratan di sebelah barat daya China. Jalur kuno itu ada sejak awal abad ke-4 SM.
Jalur Chama adalah jalur perdagangan sangat indah dan panjang dari Sichuan melalui Yunan ke India, Myanmar dan Afganistan. Jalur tersebut dimulai dari Puer-Yunan melintasi Yunan, Sichuan, Tibet sampai di India dan Nepal. Jalur perdagangan itu tidak hanya terpanjang, tetapi juga jalur perdagangan tertua. Para pedagang memanfaatkan jalur perdagangan tersebut untuk mengekspor teh di atas punggung kuda dan karenanya dinamakan jalur perdagangan kuno Cha (teh) Ma (kuda).

D.    Jalur Sutra
Jalur perdagangan darat kedua yang dikenal sebagai Jalur Sutra dimulai dari Changan China di sebelah timur hingga ibu kota Kekaisaran Romawi Yimur (Instanbul Turki) di barat. Jalur tersebut sambung-menyambung dengan jalur perdagangan dari Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Barat ke Eropadan Afrika Utara.
Jalur Sutra tumbuh berkembang selama lebih dari seribu tujuh ratus tahun dan menjadi jalur kunci seluruh perdagangan kuno dan pertukaran budaya antara timur dan barat. Di antara berbagai komoditas yang diperdagangkan, sutra China yang tersohor sebagai komoditas terbesar dalam volume perdagangan. Karena itu, jalur perdagangan besar kelak  dinamakan Jalur Sutra. Jalur perdagangan tersebut juga membuka jalan bagi pertukaran budaya, ekonomi dan politik yang luas di antara kelompok-kelompok etnis yang terpencar dan terisolir di padang rumput Inti Asia.
E.     Jalur Keramik
China memilikisejarahpanjang di bidang perdagangan maritim. Kemajuan pesat perdagangan maritime terlihat pada masa Dinasti Tang (618-907) ketika pedagang-pedagang Asia dan Arab yang menjalin hubungan dagang dengan China berkumpul di Guangzhou dan Quanzhou.Kapal-kapal junk China juga kerap menampilkan diri di Teluk Persia. Sejak abad ke-10 sampai abad ke-14, sesama pemerintahan Dinasti Song dan Dinasti Yuan, perdagangan maritime China memasuki periode puncak keberhasilan.
Selain sutra dan daun teh, ekspor China yang terpenting adalah benda-benda keramik yang diperdagang kandalam jumlah besar. Karena itu dalam tahun-tahun belakangan, Jalur Sutra Maritim juga disebut sebagai Jalur Keramik. Porselen-porselen elegan telah lama menjadi komoditas ekspor utama China. Sebagian besar benda keramik ekspor bermutu tinggi dengan harga murah dikapalkan keseluruh dunia termasuk Eropa, Afrika, Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Asia Tengah. Permintaan global terhadap keramik-keramik China menjadi sangat besar. Keramik-keramik elok tersebut menjadi symbol status sosial.
F.      Zaman Kekaisaran di Tiongkok
1.      Dinasti Qin (221 SM-206 SM)
Tahun 221 SM Qin Sri Huang dinobatkan menjadi Kaisar pertama Tiongkok. Dinasti ini terkenal mengawal pembangunan tambak besar Tiongkok kemudian diselesaikan oleh Dinasti Ming.
2.      Dinasti Han (206 SM-220 M)
Didirikan oleh Liu Bang, seorang petani yang memimpin pemberontakan rakyat Kaisar Wu (Han Windi) berhasil mengeratakan persatuan dan memperluas kekuasaan Tiongkok dan berhasil merebut wilayah-wilayah baru. Ningtia dan Qinghai. Hal tersebut menyebabkan terbukanya untuk pertama kali perdagangan antara Tiongkok dan Eropa melebihi jalur sutra.
3.      Zaman Tiga Negara (220 M-280 M)
Terkenal dengan zaman perpecahan Tiongkok dikenal pula dengan pemberontakan sorban kuning.
4.      Dinasti Jin dan Enam Negara (280 M-420 M)
Migrasi besar-besaran hingga disebut 16 negara.
5.      Dinasti Utara dan Selatan (420 M-589 M)
Zaman ini merupakan masa perang saudara dan perpecahan politik. Pada masa ini berkembang seni dan budaya teknologi serta penyebaran agama Budha danTeoisme.
6.      Dinasti Sui (589 M-618 M)
Berhasil mempersatukan kembali Tiongkok kemudian berhasil melakukan pembangunan terusan besar di Tingkok.
7.      Dinasti Tang (618 M-907 M)
Pada 18 Juni 618, Liyuannaiktahta. Zaman ini merupakan masa kemakmuran dan perkembangan seni dan teknologi Tiongkok agama Budha menjadi agama utama.
8.      Dinasti Song (960 M-1279 M)
Antara tahun 960 hingga 1279, Tiongkok dikuasai oleh beberapa Dinasti.
9.      Dinasti Yuan (1279 M- 1368 M)
Tiongkok dikuasai oleh Dinasti Yuan yang berasal dari Mongolia.
10.  Dinasti Ming (1368 M-1649 M)
Adanya pemberontakan petani. Pembangunan terakhir tambah besarTiongkok.
11.  Dinasti Qing (1644 M-1911 M)
             Banyak terjadi pemberontakan. Pemberontakan karena perjanjian tidak adil.
G.    Nama-nama dan Bentuk Keramik
Adapun bentuk keramik terdapat pembagian yang terdiri dari wadah dan non wadah.
Bentuk wadah berupa :
·         Piring
·         Mangkuk
·         Cepek
·         Buli-buli
·         Tempayan
·         Ceret
·         Kendi
·         Vas
·         Pasu
·         Sendok
·         Dan Pedupaan
Sedangkan bentuk non wadah berupa Arca, Bangku Taman, dan Hiasan Dinding.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal Mula Pulau-Pulau di Tobelo

Hasil Kebudayaan Megalitikum dan Budaya Megalitik

MENGEMBANGKAN SIKAP TOLERANSI BERAGAMA DI SUMATERA SELATAN